Permasalahan pertanian di Desa Ploso menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Desa Ploso. Pada tanggal 23 Juli 2022 Pemerintah Desa Ploso menyelenggarakan acara Pelatihan Pertanian bagi kelompok tani yang ada di Desa Ploso. Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.00 WIB - 12.30 WIB. Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Desa yang diwakilkan kepada Sekretaris Desa dan dilanjutkan penyampaian materi dan tanya jawab. Narasumber kegiatan pelatihan pertanian ini dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kendal yaitu Bapak Hariyana.

Materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut antara lain tentang pupuk organik, hama pertanian, dan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak. Pemateri mengajak para petani untuk beralih pada pupuk organik dengan bertahap. Kondisi tanah saat ini mayoritas telah mengandung bahan kimia yang banyak padahal di sekitar kita banyak bahan yang dapat diolah menjadi pupuk organik yaitu kotoran hewan ternak.  "Untuk beralih ke pertanian organik kita harus memberbaikai struktur tanah terlebih dahulu. Prosesnya memang panjang bahkan bertahun-tahun dan membutuhkan kesabaran karena kita tidak bisa langsung berpindah ke pupuk organik secara total karena dapat mempengaruhi hasil pertanian," ungkap Pak Hariyana.

Penyampaian materi yang menarik membuat antusias peserta meningkat. Pada sesi tanya jawab banyak peserta yang menanyakan tentang permasalahan yang mereka hadapi di lahan pertanian masing-masing. "Saya melihat banyak abu sisa memasak itu dibuang begitu saja. Apakah abu sisa kayu yang dibakar dapat menjadi salah satu campuran untuk pupuk organik?" tanya Bapak Winarko peserta Pelatihan Pertanian Desa Ploso. Narasumber menjelaskan bahwa abu bisa digunakan sebagai salah satu bahan membuat pupuk organik karena mengandung kalsium karbonat dan kalium yang dapat berguna bagi tanaman. Pupuk organik dapat menjadi salah satu ide usaha yang bagus untuk dikembangkan.

Maraknya berita tentang PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak menjadi salah satu materi yang ditunggu. Peserta menanyakan bagaimana penanganan yang benar jika ada hewan ternak yang mengalami gejala penyakit tersebut. Narasumber menjelaskan penangan yang benar untuk penyakit tersebut dengan menyemprotkan disinfektan sehingga kuman dan bakteri dapat mati karena kandungan dalam disinfektan tersebut. Harapan dari kegiatan ini adalah petani dapat menyampaikan permasalahan dan mendapatkan solusi yang tepat dari ahlinya mengingat mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Ploso adalah petani. Dengan wawasan yang baik, hasil pertanian Desa Ploso diharapkan semakin meningkat.